by

Ini Tips Cari Profuk Skincare Tepat dari Dokter Kecantikan

Produk skincare telah menjadi kebutuhan, tak terkecuali bagi kaum adam sekalipun yang mulai menyadari pentingnya menjaga kesehatan kulit wajah. Sejalan dengan itu, kini bermunculan produk-produk skincare lokal di pasaran dengan harga yang beragam.

Banyak produsen yang mengeluarkan jenis skincare dengan khasiat-khasiat yang menjanjikan, bahkan ada pula produsen dengan latar belakang bukan medis. Tapi, kita harus jeli dengan produk yang ditawarkan. Sebab boleh jadi bukan hasil memuaskan yang didapat, justru wajah menjadi rusak atau bermasalah karena salah beli, mengingat tak sedikit yang terbuai dengan produk skincare yang memakai bahan berbahaya.

Menyikapi hal ini, dr. Cynthia Jayanto M.Biomed (AAM) selaku pakar kecantikan dan anti-aging dari Cyn Clinic membeberkan langkah-langkah yang perlu dilakukan agar tidak salah memberi produk skincare dan bisa menghindari risiko wajah bermasalah. Simak tips berikut.

1. Paham Jenis Kulit Sendiri
Sebelum membeli suatu produk skincare, sebaiknya kenali jenis kulit terlebih dulu. Karena setiap orang memiliki jenis kulit masing-masing, apakah itu kulit normal, cenderung berminyak, cenderung kering, atau sensitif. Dan, setiap jenis kulit ini punya penanganannya tersendiri dan tidak bisa suatu produk mengakomodasi semua kebutuhan jenis kulit tersebut.

2. Kenali Keluhan Kulit
Untuk bisa menemukan produk yang tepat, Anda bisa mengidentifikasi dengan keluhan kulit yang biasa dialami. Sejauh ini apa keluhan kulit yang dirasakan? Apakah berjerawat, kusam, kering gatal, atau pigmen warna tidak merata. Nah, jika sudah tahu apa masalah kulit yang biasa dialami, maka tahap selanjutnya mencari produk skincare yang memiliki “formula” sesuai jenis kulit Anda.

3. Cari Produk yang Sesuai pH Kulit
Cara untuk mengeceknya ialah dari rangkaian produk skincare harus bisa menghasilkan pH yang seimbang di kulit wajah. Bukan rangkaian produknya yang membuat kulit malah jadi kering. Atau bahan baku dari rangkaian produknya malah membuat kulit tambah berminyak.

“Jadi, dalam sebuah skincare ada istilahnya ‘pedang’ dan ‘tameng’. Pedang itu sifat bahan baku yang tajam memiliki pH terlalu basa, tameng sebagai pelindung memiliki pH yang normal. Nah di dalam produk skincare perlu ada keduanya, supaya terjadi kondisi kulit yang sehat dan pH-nya normal,” papar dokter yang juga merupakan selebgram beauty itu.

4. Sesuaikan dengan Suhu Kulit
Yup! Suhu dan cuaca memengaruhi kondisi kulit. Jadi Anda perlu menyesuaikannya dengan suhu. Misalkan saat musim hujan atau dingin, kulit lebih kering dan perlu hidrasi. Pilihlah skincare yang bisa membuat kulit lebih lembab. Sebaliknya, saat musim panas kulit lebih berkeringat dan berminyak, ini biasanya dapat memicu jerawat. Untuk itu, Anda bisa memilih skincare dengan kandungan yang dapat mengurangi produksi minyak berlebih di wajah, sehingga minyak di wajah dapat terkontrol dan mencegah timbulnya jerawat.

5. Cek Izin Edarnya
Hal ini untuk memastikan keamanan produk skincare. Anda bisa mengeceknya apakah produk tersebut sudah dapat izin dari BPOM atau belum. Karena sejatinya konsumen dilindungi oleh undang-undang agar pelaku usaha tidak sewenang-wenang, yaitu Undang-Undang No. 8 tahun 1999.

“Karena tak sedikit produk skincare yang non-BPOM tapi sudah diperjualbelikan. Untuk mengeceknya, kamu bisa melihat dari QR barcode izin edar dari BPOM. Selain itu, kamu juga perlu mengecek izin produk, karena ada juga produk yang izin edarnya tidak sesuai dengan produk yang ditawarkan,” terang dr. Cynthia.

6. Cek Bahan Bakunya, Ada Bahan Berbahayakah?
Ini hal yang tak kalah penting. Anda harus bisa menjawab pertanyaan, apakah bahan baku utama yang dipakai mengandung bahan baku berbahaya, dan sudahkah produknya sesuai dengan karakter kulit Anda?

Seperti sudah diketahui, bahan berbahaya yang bisa merusak wajah secara jangka pendek maupun jangka panjang antara lain merkuri, hidrokinon, resorsinol, bahan pewarna, dan steroid. Yang mana sebenarnya merupakan obat dan harus dengan resep dokter tapi sering dimasukkan sebagai campuran pemutih karena berefek membuat kulit jadi putih. Dengan demikian, penting bagi kita untuk bisa mengecek terlebih dulu ingredients dalam produk skincare sebelum membeli.

“Apabila ada bahasa latin bisa di-browsing, lalu dicari istilah lain atau awamnya dan cek kegunaannya apakah sesuai jenis kulit kita atau tidak. Selain itu cek juga label kadaluwarsanya, apakah sudah melewati masa kadaluarsanya atau belum,” terang dr. Cynthia.

7. Cari Review atau Testimoni Orang yang Pernah Menggunakan
Ya, Anda bisa mengeceknya di YouTube atau mencari lewat hashtag tertentu di Instagram untuk melihat review produk skincare. Lalu, Anda analisa dari semua review produk tersebut, apakah lebih banyak yang cocok atau yang bermasalah. Jika Anda menemukan banyak reviewer mengaku tidak puas atau mengalami masalah setelah memakainya, maka sebaiknya mengalihkan perhatian ke produk skincare yang lain.

Dr. Cynthia menegaskan bahwa membuat produk kosmetik atau skincare yang aman tidaklah mudah. Bahkan Albert M. Kligman dalam international Congress of Safety and Efficacy Topical Drugs and Cosmetics di Philadelphia (1981) menyatakan, kriteria keamanan kosmetik merupakan hal bias yang akan terus berubah setiap waktu. Jadi mengharapkan skincare yang tanpa risiko itu sangat sulit. Apalagi yang membuat dan menjual bukan berlatar belakang pengetahuan produk yang tepat. Namun, untuk meminimalisir risiko memilih skincare yang salah, kita tetap perlu tahu langkah-langkah di atas.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed